Selasa, 08 Desember 2015

Bukan Rahasia

Bukan sekali atau dua kali aku memperhatikanmu
setiap saat aku bertemu denganmu
setiap aku bertemu denganmu, selalu mataku tertuju padamu
setiap bertemu denganmu
aku bagaikan sub-atom yang berada dalam alam kuantum
dimana konsep ruang dan waktu tak berlaku bagiku.

Di setiap detik dalam hidupku
kuselipkan sebuah harapan untuk bisa bersua dengan dirimu
Walaupun perasaanku berkata rasa ini tak terbalas
tetapi aku cukup bahagia
melihat senyum itu mengembang di bibirmu
seperti blackhole di luar angkasa,
tak kuasa mata ini menahan gravitasi yang kuat dari senyum indah di bibirmu

Dalam hati ini berharap mendapatkan celah simpati
namun jika itu hanya sebuah imaji
yang hanya ada dalam sebuah mimpi
izinkanlah aku berusaha mewujudkan itu menjadi sebuah reality

Mungkin memang kau hanya ada dalam dunia khayalku
dan akan selalu menjadi seperti itu
tak akan pernah nyata memilikimu
namun aku berdoa pada sang penguasa, “jadikanlah dia menjadi tulang rusukku”

Kaulah tetaplah semangat hidupku
yang membuatku bertahan dari labirin yang bernama keterpurukan
yang selalu aku rasakan sebelum bertemu denganmu
dan tetaplah aku menjadi pengagum rahasiamu
yang selalu ku berdoa untuk mendapatkan sedikit cinta dari dalam hati dan jiwamu.


Aku, pengagum rahasiamu yang kini tidak lagi menjadi sebuah rahasia. 

adalah aku

Aku adalah burung
yang setiap pagi terbang menuju rumahmu
dan singgah di pintu jendelamu
menjadi yang pertama di setiap harimu
melihat senyum pagi nan indah di bibirmu

Aku adalah embun pagi
yang menempel pada bunga mawar dibawah mega
yang kau petik setiap pagi
ketika kau cium mawar itu
dalam diam kusentuh hidungmu bak embun pagi yang lembut


Aku adalah cermin ajaib dalam dongeng Putri Salju
yang menempel di dinding rumahmu
ketika kau bertanya
aku akan berkata padamu, cinta
 “engkau lah wanita terindah dalam hidupku”